Mydream Work is Mydream World
Namaku Surianto Jaya, bisa dibilang sejak kecil aku
termasuk anak yang penurut. Meski begitu, aku bukanlah anak yang manja. Itu
berkat didikan dari Ayah yang selalu
mengajarkanku kemandirian. Aku sangat dekat dengan Ayah, tak satupun anaknya
yang beliau tempati berkeluh kesah kecuali kepada aku. Akupun begitu sangat
mengidolakan Ayah, tutur katanya yang halus berwibawa, kesabaran yang selalu membuat orang
lain segan, dan keramahannya yang mampu membuat orang sekitar kami begitu
simpatik. Ayah tak pernah memaksakan sesuatu hal kepada anak-anaknya. Kami
bebas memilih, Beliau hanya perlu memberi sedikit sudut pandangnya, dan kami
anak-anaknya selanjutnya sudah bisa menentukan pilihan sendiri. Tatkala Ayah
sakit, Ayah mengutarakan keinginannya untuk melihatku menjadi seorang guru.
Beliau menuturkan niatnya mendaftarkanku di salah satu perguruan tinggi keguruan di kota Makassar. Akan tetapi, belum
sempat keinginan itu terwujud, sakit Ayah mendadak parah dan harus menjalani
perawatan di rumah sakit ternama di kota Makassar. Aku yang kala itu baru lulus
sekolah menengah atas, harus mengurungkan niat untuk melanjutkan study ke
perguruan tinggi, mengingat biaya pengobatan Ayah yang begitu besar. Setelah
sebulan menjalani perawatan, sakit Ayah tak kunjung membaik. Hingga suatu hari kesehatan Ayah memburuk, sampai
akhirnya berpulang ke sisi Allah. Bagiku
tentu saja ini merupakan suatu pukulan berat.
Dua tahun setelah kepergian Ayah, aku mencoba
bangkit. Aku bertekad mewujudkan cita-cita Ayah untuk menjadikanku seorang guru. Selama dua tahun
itu, aku berusaha mengumpulkan uang kuliah dengan bekerja di sebuah toko
tekstil di Sengkang, kota kabupaten kampungku.. Tahun ajaran barupun tiba.
Dengan keterbatasan biaya yang aku miliki, dan setelah mendapat dukungan dari
seluruh keluarga akhirnya aku mendaftar di sebuah perguaruan swasta yang ada di
Sengkang. Akupun memilih jurusan keguruan dengan bidang study Biologi. Keihklasanku mewujudkan
cita-cita Ayah berbuah manis, bos yang aku tempati bekerja mengijinkanku kuliah
sambil tetap bekerja. Hingga penghujung
tahun 2011, aku berhasil mendapat gelar sarjana. Sungguh perjuangan yang berat.
Lulus dari perguruan tinggi tidak lantas
memudahkanku untuk menjadi seorang guru, guru dengan status PNS. Harus melalui proses
yang cukup lama, mulai dari guru dengan
status honor yang di gaji tiga bulan sekali, menjadi guru kontrak
bertahun-tahun untuk bisa mendapat SK, masuk data base, baru kemudian mengikuti
prajabatan. Itupun jika mujur, melalui beberapa pihak yang katanya jika lulus
ujian CPNS, harus menyerahkan uang puluhan juta kepada pihak tersebut. Sangat
rumit, keluarga yang dulunya mendukungku untuk kuliah, kenyataanya tidak
mendukungku untuk segera mengabdi sebagai seorang guru dengan alasan
kesejahtraan. Aku tak bisa berbuat banyak, Ibu lebih memilih mengajakku pindah
ke kota Makassar dan membuka usaha kios. Terlebih lagi sikap saudara-saudaraku
yang selalu saja membanding-bandingkan gaji seorang guru dengan pendapatan
bersih dari hasil usaha membuka kios. Aku mulai merasa kehilangan arah, tak
tahu harus menuruti kata hatiku sendiri atau menuruti keegoisan keluargaku. Aku
sangat mencintai keluargaku.
Sebenarnya aku sangat mencintai dunia pendidikan.
Aku mulai menikmati aktifitas dunia mengajar pada saat mengikuti KKL. Sejak
saat itu aku mulai yakin, ini adalah duniaku. Emosiku mulai kadang tidak
terkontrol, aku kadang berkata dalam hati seandainya saja Ayah masih ada, aku
tak akan seperti ini. Hidup penuh tekanan, batin tersiksa, tapi tak dapat
berbuat banyak untuk mencari ketenangan.
Setelah bulan ke-3 kepindahanku di Makassar, aku
mencoba untuk bersikap lebih dewasa. Sedikit demi sedikit aku terbuka dengan
keluarga atas apa yang aku rasakan selama pindah ke makassar. Puji syukur,
merekapun mengerti dan mengijinkanku untuk mencari kesibukan di luar rumah
sambil tetap menjalankan usaha kios Ibu. Kami sepakat, jika setahun kemudian
ajaran baru tiba, aku diberi peluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
strata 2 di salah satu perguruan di Makassar. Dan jika memang peluang itu ada
dan aku bisa menyelesaikan pendidikan strata 2, aku bercita-cita mengajar
sebagai dosen. Aku mulai bergairah, aku mulai serius menjalankan usaha ibu
sambil tetap mencari pekerjaan di luar rumah. Aku berharap dapat mengumpulkan
uang sebanyak mungkin untuk biaya kuliahku nantinya.
Kunjungan perdana gan, oia, saya menjual kaos blogger indonesia dengan bahan berkualitas dan ready stock. Kalo berminat silahkan kunjungi http://dapsoft.blogspot.com/2012/09/jual-kaos-blogger-berkualitas.html
BalasHapus