VIRUS
Flu
Burung disebabkan oleh virus influenza tipe A, dulu hanya menginfeksi unggas,
tetapi belakangan ditemukan juga di kuda, babi, kucing dan manusia. Virus ini
dapat berkembang dan melintas, pindah dari unggas ke manusia, ada banyak
subtipe virus influenza ini karena jenis virus ini mudah sekali bermutasi atau
berubah bentuk, tetapi berubahnya tidak langsung total. Secara kasar, misalnya
sekarang virus ini bertangan dua, besok dapat berubah bertangan dua setengah.
Karena mudah berubah maka seseorang yang hari ini terkena flu dan telah sembuh,
besoknya dia bisa terkena flu lagi.
Cara
penularan virus ini melalui pernafasan dan juga dari debu atau udara, penularan
dari unggas terutama dari droplet (lendir yang terutama dari hidung unggas).
Lendir tersebut dapat menginfeksi lewat air, wadah pakan dan kotoran (faeces).
Pada manusia penularannya dapat lewat ingus atau saat bersin, sedangkan
perpindahan virus dari unggas ke manusia melalui udara. Masa inkubasi setelah
terinfeksi virus ini sekitar 3 hari, artinya pada hari ke-3 setelah terinfeksi,
penderita akan menunjukkan gejala-gejala penyakit. Meskipun sekarang ini belum
ditemukan bukti perpindahan flu burung dari manusia ke manusia, sebaiknya orang
terdekat di sekitar penderita tidak kontak dulu atau membatasi kontak dengan
penderita. Jika harus kontak, lebih baik menggunakan masker. Gejala pada
manusia yang terinfeksi flu burung sama dengan gejala flu biasa, yaitu demam
tinggi (>380C) disertai pilek. Seperti pada unggas, virus ini pada manusia
juga akan beredar ke seluruh pembuluh darah dan menyebabkan demam tinggi. Jika
suhu tubuh tidak diturunkan pembuluh darah akan pecah, apabila terjadi pada
pembuluh darah otak dapat berakibat fatal. Jika mengalami gejala seperti ini
sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter, apalagi jika gejala tersebut
tidak segera sembuh.
Virus
memiliki kemampuan tinggi untuk mengubah tingkat keganasan atau struktur
proteinnya. Dengan kata lain, virus dapat memiliki kemampuan lain yang pada
awalnya tidak dimilikinya. Hal yang ditakutkan adalah jika virus flu burung dan
virus flu biasa ini bercampur membentuk virus baru. Misalnya, seseorang
tertular flub urung yang mematikan ini kemudian pada saat yang sama dia
tertular virus flu manusia yang sangat gampang menular. Dua jenis virus ini
kemudian bercampur membentuk virus baru yang mematikan dan mudah sekali menular.
A.
Ciri-Ciri Virus
Bagaimanakah
ilmuwan virologi memandang organisme
yang tidak dapat dilihat, sekalipun dengan mikroskop cahaya ini, tetapi
memiliki kemampuan membunuh yang sangat dahsyat?. Virus memiliki ciri dan
struktur yang sangat berbeda sama sekali dengan organisme lain, ini karena
virus merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem genetika.
Ciri virus yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan, adalah sebagai berikut.
- Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasit intraselluler obligat, misalnya dikembangbiakan di dalam embrio ayam yang masih hidup.
- Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya. Ukuran virus yang paling kecil memiliki ukuran diameter 20 nm dengan jumlah gen 4, lebih kecil dari ribosom dan yang paling besar memiliki beberapa ratus gen, virus yang paling besar dengan diameter 80 nm (Virus Ebola) juga tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya sehingga untuk pengamatan virus di gunakan mikroskop elektron.
- Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya (materi atau partikel genetik) sehingga terdapat virus DNA dan juga virus RNA.
- Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom ataupun perangkat/organel sel lainnya, namun beberapa virus memiliki enzim untuk proses replikasi dan transkripsi dengan melakukan kombinasi dengan enzim sel inang, misalnya Virus Herpes.
- Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. Jenis inang yang dapat diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran inang, yang penentuannya tergantung pada evolusi pengenalan yang yang dilakukan virus tersebut dengan menggunakan kesesuaian " lock and key atau lubang dan kunci " antara protein di bagian luar virus dengan molekul reseptor (penerima) spesifik pada permukaan sel inang. Beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas sehingga dapat menginfeksi dan menjadi parasit pada beberapa spesies. Misalnya, virus flu burung dapat juga menginfeksi babi, unggas ayam dan juga manusia, virus rabies dapat menginfeksi mammalia termasuk rakun, sigung, anjing dan monyet.
- Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus di dalam lapisan pelindung, pada beberapa kasus asam nukleatnya terdapat di dalam selubung membran. Penemuan yang dilakukan oleh Stanley Miller, bahwa beberapa virus dapat dikristalkan sehingga virus bukanlah sel hidup, sebab sel yang paling sederhana pun tidak dapat beragregasi menjadi kristal. Akan tetapi, virus memiliki DNA atau RNA sehingga virus dapat juga dikategorikan organisme hidup.
- Genom virus lebih beragam dari genom konvensional (DNA untai tunggal atau single heliks) yang dimiliki oleh organisme lainnya, genom virus mungkin terdiri dari DNA untai ganda, RNA unta ganda, DNA untai tunggal ataupun dapat juga RNA untai tunggal, tergantung dari tipe virusnya. Walaupun virus memiliki berbagai ukuran dan bentuk, mereka memiliki motif struktur yang sama, yaitu sebagai berikut.
B.
Struktur Virus
Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA
atau RNA, kapsid dapat berbentuk heliks (batang), misalnya pada virus mozaik,
ada yang berbentuk polihedral pada virus adenovirus, ataupun bentuk yang lebih
kompleks lainnya. Kapsid yang paling kompleks ditemukanpada virus Bbakteriofaga
(faga). Faga yang pertama kali dipelajari mencakup tujuh faga yang menginfeksi
bakteri Escherichia coli, ketujuh faga ini diberi nama tipe 1 (T1), tipe 2 (T2),
tipe 3 (T3) dan seterusnya sesuai dengan urutan ditemukannya.
Kapsomer
adalah subunit-subunit protein dengan jumlah jenis protein yang biasanya
sedikit, kapsomer akan bergabung membentuk kapsid, misalnya virus mozaik
tembakau yang memiliki kapsid heliks (batang) yang kaku dan tersusun dari
seribu kapsomer, namun dari satu jenis protein saja.
Struktur
tambahan lainnya, yaitu selubung virus yang menyelubungi kapsid dan berfungsi
untuk menginfeksi inangnya. Selubung ini terbentuk dari fosfolipid dan protein
sel inang serta protein dan glikoprotein yang berasal dari virus itu sendiri.
Tidak semua virus memliki struktur tambahan ini, ada beberapa yang memilikinya,
misalnya virus influenza. Secara kebetulan faga tipe genap yang diketemukan
(T2, T4 dan T6) memiliki kemiripan dalam struktur, yaitu kapsidnya memiliki kepala
iksohedral memanjang yang menyelubungi DNA dan struktur tambahan lainnya, yaitu
pada kepala iksohedral tersebut melekat ekor protein dengan serabut-serabut
ekor yang digunakan untuk menempel pada suatu bakteri.
C.
Perkembangbiakan Virus
Perkembangbiakan
virus sering disebut dengan replikasi/sintesa protein virus, dimana protein
adalah materi genetik dasar yang menunjukkan kehidupan. Faga adalah jenis virus
yang paling dipahami dibandingkan jenis-jenis virus lainnya, walaupun beberapa
faga ini memiliki struktur yang kompleks. Penelitian pada faga ini menghasilkan
penemuan bahwa beberapa virus DNA untai ganda dapat bereproduksi dengan
menggunakan dua mekanisme alternatif, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
1. Siklus lisis
Siklus lisis
adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya
menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari
infeksi, yaitu saat sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan faga yang
dihasilkan di dalam sel inang tersebut. Virus yang hanya dapat bereplikasi
melalui siklus lisis disebut dengan virus virulen.
2. Siklus lisogenik
Siklus
lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa meng-hancurkan sel
inang, dengan kata lain faga berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, integrasi
ini disebut profaga. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profaga pada
kondisi tertentu dapat menghasilkan faga aktif yang melisis inangnya
dikarenakan adanya pemicu dari lingkungan seperti radiasi atau adanya beberapa
zat kimia tertentu, hal inilah yang menyebabkan virus mengubah mekanisme
reproduksinya dari cara lisogenik menjadi cara lisis.
Untuk
membandingkan siklus lisis dengan siklus lisogenik maka digunakan contoh virus
temperata, yaitu virus yang dapat menjalankan kedua cara replikasi tersebut di dalam
suatu bakteri. Faga temperata atau yang disebut dengan lambda (λ) mirip dengan
T4, tetapi ekornya hanya memiliki satu serabut ekor yang lebih pendek. Infeksi
pada E. Coli yang disebabkan oleh virus dimulai ketika faga mengikatkan diri
pada permukaan sel dan menginfeksikan DNA-nya ke dalam inang, kemudian DNA membentuk
lingkaran yang terjadi selanjutnya tergantung cara replikasinya, apakah dengan
siklus lisis atau lisogenik. Selama siklus litis, gen-gen virus dengan cepat
mengubah sel inang menjadi semacam pabrik yang memproduksi virus dan sel tersebut
segera lisis dan melepaskan virusnya. Genom virus berperilaku berbeda-beda,
selama siklus lisogenik, molekul DNA dimasukkan melalui rekombinasi genetik
(pindah silang) ke dalam suatu tempat spesifik di kromosom sel inang, virus ini
kemudian disebut dengan profaga. Satu gen profaga mengkode suatu protein yang
menghambat ekspresi sebagian besar gen-gen profaga lainnya. Dengan demikian,
genom faga lebih banyak diam saat berada di dalam bakteri, lalu bagaimana faga
tersebut bereplikasi? Setiap kali E. coli bersiap-siap membelah diri, E. coli
juga mereplikasi DNA fagabersama-sama dengan DNA-nya sendiri dan menurunkan
salinannya kepada keturunannya. Satu sel yang terinfeksi dengan cepat dapat menghasilkan
satu populasi besar bakteri yang membawa virus tersebut di dalam bakteriofaga.
Mekanisme ini membuat virus dapat berprofagasi tanpa membunuh sel inang tempat
mereka bergantung.
D.
Bahaya Virus bagi Kehidupan
Sebelum
kita membicarakan manfaat virus, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu bahaya
yang ditimbulkan virus dalam kehidupan ini. Walaupun ukuran virus sangat kecil,
tetapi virus sangat berbahaya bagi kehidupan. Virus dapat menginfeksi dan
mereplikasikan DNAnya pada inang sehingga lama kelamaan inang akan terganggu metabolisme
hidupnya. Pada akhirnya berpotensi untuk terjadinya kematian. Ada tiga proses
yang menyebabkan virus sangat berbahaya karena menimbulkan penyakit-penyakit
baru dalam kehidupan kita, yaitu kemampuannya melakukan hal-hal sebagai
berikut.
1. Mutasi dari
virus-virus yang telah ada
Virus
RNA cenderung memiliki kecepatan mutasi yang lebih tinggi dari biasanya, sebab
replikasi dari asam nukleat tidak melibatkan tahapan perbaikan kesalahan
replikasi seperti pada replikasi DNA. Beberapa mutasi dapat menyebabkan virus
yang sudah ada berkembang perlahan-lahan menjadi varietas genetik baru yang mengakibatkan
penyakit baru pada organisme yang telah memiliki imunitas (kekebalan tubuh)
terhadap virus moyangnya. Contohnya pada penyakit flu burung yang sampai
sekarang belum ada obatnya, ini dikarenakan virus ini sudah bermutasi menjadi
virus jenis baru sehingga imunitas yang terbentuk tidak dapat menghadapi
serangan virus flu jenis baru ini.
2. Penyebaran
virus-virus yang sudah ada dari satu spesies inang ke spesies inang lainnya
Contoh
permasalahan pada kasus Hantavirus yang biasa ditemukan pada hewan pengerat
khususnya Deer Mice (Peromyscus maniculatus), populasi hewan ini melonjak tajam
pada tahun 1993 setelah cuaca yang basah meningkatkan persediaan makanan bagi
hewan ini. Manusia terkena Hantavirus ketika mereka menghirup debu yang mengandung
sedikit urin dan feses dari tikus Deer Mice yang terinfeksi. Gejalanya mirip
flu biasa yang muncul setelah 1 minggu, kemudian diikuti oleh akumulasi cairan
dan sel darah putih pada paru-paru yang menyebabkan gangguan pernafasan, lalu
mati.
3. Penyebaran atau
diseminasi penyakit virus dari satu populasi terisolasi yang berukuran kecil dapat
menyebabkan epidemik yang luas
Misalnya
pada penyakit AIDS yang sampai sekarang menjadi fenomena global padahal
sebelumnya penyakit ini tidak begitu terdengar dengan gencarnya seperti
sekarang ini. Penyebaran virus ini dipengaruhi faktor teknologi dan sosial,
misalnya teknologi transfusi darah, hubungan seksual, penyalahgunaan obat-obatan
intravena (melalui saluran pembuluh darah), termasuk juga perjalanan ke berbagai
negara yang sangat mudah. Dengan adanya hal tersebut maka penyebaran Virus HIV
(AIDS) ini dapat menyebar dari Afrika Tengah sebagai negara asal sampai ke
negara-negara dunia barat dan juga Asia. Setelah mengetahui bahaya virus bagi
kehidupan, kita harus dapat mengetahui penangkal dari bahaya virus ini. Para
ahli sekarang telah menemukan beberapa vaksin yang dapat mencegah virus menginfeksi
kita. Vaksin merupakan varian atau derivat yang tidak merusak dari mikroba
(virus) patogenik yang menstimulasi sistem imun untuk membangun sistem
pertahanan tubuh yang kuat agar tubuh dapat melawan patogen yang sesungguhnya.
Jadi untuk melawan virus maka para ahli memanfaatkan virus tersebut untuk membuat
penangkalnya.
E.
Manfaat Virus bagi Kehidupan
Manfaat
virus antara lain adalah sebagai berikut.
1. Anti bakterial
Dapat
menghancurkan bakteri-bakteri yang mengganggu, misalnya bakteri pengganggu pada
produk makanan yang diawetkan.
2. Pembuatan
insulin
Virus
penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama gen-gen penghasil insulin atau zat
lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut
3. Pembuatan vaksin
Contoh
kasus pada akhir tahun 1700, Edward Jenner seorang dokter asal Inggris mengetahui
dari pasien-pasien di pedesaan bahwa para pemerah susu yang telah terkena cacar
sapi (penyakit ringan yang menginfeksi sapi) ternyata resisten terhadap infeksi
cacar sesudahnya. Dalam percobaannya, Jenner menggoreskan jarum yang mengandung
cairan dari luka seorang pemerah sapi yang telah terkena cacar sapi ke seorang
anak laki-laki. Anak tersebut ternyata resisten terhadap wabah cacar. Virus
cacar sapi dengan virus cacar sangat mirip sehingga sistem imun tidak dapat membedakan
adanya partikel asing. Selain vaksin cacar juga sudah ditemukan vaksin lainnya,
misalnya vaksin polio, vaksin rubela, vaksin campak dan vaksin gondongan.
F.
Penyakit Yang
Disebabkan Oleh Virus
Virus dalam hidupnya
sangat bergantung kepada sel inangnya, sel inang yang terinfeksi dalam hidupnya
akan terganggu metabolisme kehidupannya atau dapat dikatakan terkena penyakit.
Penyakitpenyakit apakah yang dapat ditimbulkan oleh infeksi virus?
1. Penyakit pada
tanaman
- Mozaik
- Burik Kuning
- Kerdil
2. Penyakit pada Hewan
- New Castle Disease (NCD),
- Polyoma penyebab tumor
- Rabies
- Adenovirus
3. Penyakit pada
manusia
- AIDS
- Hepatitis B
- Demam Berdarah Dengue (DBD)
- Influenza
- SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut.
- Folio
- Smallpox (cacar)
Komentar
Posting Komentar